Eko Adri Wahyudiono

Saya hanyalah seorang guru biasa. Jika bukan pengajar pastilah pendidik dalam tugasnya. Bisa jadi adalah keduanya. Namun, jika bukan keduanyapun, saya pastilah ...

Selengkapnya
Navigasi Web
ANDA MAU JADI RAJA ?, KE SINI SAJA !

ANDA MAU JADI RAJA ?, KE SINI SAJA !

SULAWESI TENGAH :

ANDA MAU JADI RAJA ?, KE SINI SAJA !

Tidak pernah membayangkan rasanya hidup menjadi Raja di suatu pulau terpencil di suatu tempat di Laut Tolitoli,Provinsi Sulawesi Tengah, tepatnya di Pulau Kapas. Destinasi wisata ini belum lama dibuka oleh Pemerintah Kabupaten Tolitoli karena keorisinalitasan dan keindahan dari tempat ini.

Seperti biasa, setiap akhir bulan Desember adalah My Family quality time, di mana kami sekeluarga harus melepaskan kerinduan dan kebersamaan setelah dipenuhi dengan kesibukan pekerjaan dan rutinitas sekolah dan tugas yang saling beruntun dengan agenda yang terjadwal penuh selama satu tahun. Oh, iya, Kami sekeluarga hanya berempat, dengan tetap beristri satu dan Alhamdulilah ,dianugerahi dua anak, putra dan putri. Yang sulung, Ryan sudah bekerja sebagai PNS di lingkungan Kemenkeu, sedang si Putri, Hasna masih berstatus Mahasiswi di UGM. Dikarenakan kami semua sibuk dengan urusan masing masing, termasuk istri yang juga seorang guru dengan tugas tambahan sebagai kepala SMK di kotaku, Magetan, Jawa Timur. Itulah sebabnya, harus aku sempatkan untuk bisa berkumpul dengan mereka setiap liburan akhir tahun mengingat kegiatanku sendiri yang harus sering bepergian baik di dalam ataupun di Luar negeri.

Pulau Sulawesi rasanya tidak akan pernah bisa habis bagi kami sekeluarga untuk dieksplorasi karena alamnya yang masih murni dan menantang. Sesaat selepas subuh, pesawat yang membawa kami dari Bandara domestik Juanda Surabaya tiba juga di Makassar, kami sudah membayangkan beratnya perjalanan, yang untuk itu, kami semua sudah mengantisipasi dan mempersiapkan fisik dan stamina. Setelah Transit selama kurang lebih 1 Jam di Makassar, Siang hari sekitar pukul 11, kami berganti pesawat menuju kota Palu, yang kurang lebih ditempuh dalam waktu 2 jam perjalanan. Sungguh melelahkan rasanya mengingat setibanya di kota Palu pada pukul 13.00 WIT, ada 2 pilihan, melanjutkan perjalanan dengan pesawat kecil ke Tolitoli dengan estimasi tempuh 1 jam, ataukah dengan mobil carter yang akan membutuhkan waktu sekitar 7 jam jika lancar?. Akhirnya kami sepakat menggunakan mobil carter karena pintarnya rayuan sopir bahwa pemandangan menuju Tolitoli sangat indah selama perjalanan dengan pemandangan pegunungan, kebun kopi, hutan, pantai dan perumahan panggung penduduk yang menjadikan nuansa liburan perjalanan ini menjadi mengasyikan. Dan itu memang terbukti, apalagi kami melewati gunung Tinombala, dimana pernah terjadinya kecelakaan jatuhnya pesawat komersil Merpati di daerah yang masih perawan itu. Sampai pernah dibuatkan film documenter tentang hal itu, jika tidak salah judul filmnya “ Operasi Tinombala”. Karena masih banyak penumpang yang selamat dan terpaksa bertahan hidup di hutan sebelum mendapatkan pertolongan dari tim SAR-Search and Rescue Indonesia yang dibantu oleh Aparat TNI dan masyarakat setempat. Apalagi, dibumbui cerita pak sopir travel dengan mobil jenis MPV itu, bahwa di daerah Kebun kopi, di daerah Toboli, ada Kota Jin, dimana banyak orang diajak masuk ke kota para Jin, dan tidak kembali lagi pulang. Dan mereka yang bisa kembali menceritakan tentang kota Jin tersebut yang sangat indah luar biasa. Anda mau percaya atau tidak silahkan cari infonya ya..ha.ha..

Aku hanya bengong saja mendengankan cerita pak sopir travel,sebut saja Pak Ivan. Cerita tentang hal itupun masih dilanjutkan tentang hal hal yang berbau mistis di daerah itu saat kami berhenti untuk makan sore di pinggir pantai dengan menu lalampa, semacam pepes nasi yang dibakar dan di dalamnya ada ikan makarel atau pindang, dan terasa sedikit pedas di lidah kami namun lezat.

Akhirnya, sekitar pukul 23.00 WIT, setelah perjalanan yang melelahkan, dengan sering tertidur diperjalanan karena cuaca hujan dan berkabut, Pak Ivan membangunkan bahwa kami sudah tiba di kota Tolitoli, dan langsung menuju ke rumah dinas Kemenkeu di kota Tolitoli di mana anak kami bertugas. Karena rasa senang yang luar biasa, kami tidak merasakan kantuk dan lelah yang mendera. Sungguh membahagiakan bisa berkumpul dengan anggota keluarga yangselama ini tinggal berpisah karena tugas dan sekolah. Semalaman kami bercerita dan berkangenanpun tak terbatas dengan waktu dan ruang sampai jatuh tertidur dengan pulasnya.

Keesokan harinya, kami sekeluarga berkemas untuk berangkat mengeksplorasi Sulawesi tengah. Dengan bersepeda motor, kami berangkat selepas subuh menuju pantai Kapas yang harus ditempuh kurang lebih 1 jam perjalanan yang meliak liuk dipinggir pantai yang jernih dengan jalan yang halus dan sudah berhotmix ke arah utara dari kota Tolitoli menuju Kabupaten Buwol.

Sekitar pukul 08.00, begitu kami tiba di Lokasi pantai yang asri dan perbukitan yang indah,beberapa penduduk setempat sudah menunggu kami dan menyuruh kami untuk memparkir kendaran yang kami tumpangi di tempat yang teduh dan terlindungi bila hujan. Dengan ramah mereka membawa kami ke dermaga yang indah, untuk menaikkan kami semua berempat dengan Kayak atau Perahu Cadik, perahu kecil dengan mesin temple untuk menyebrang ke Pulau Kapas yang aku ceritakan di atas.

Wow, jangan ditanyakan sensasi yang kami rasakan, semua bersuka ria, karena cuaca sangat jernih dan air lautnya bening, bahkan hampir hampir tidak ada ombak sama sekali dengan pantai pasir putihnya. Dan begitu mendarat di pulau, Pak Zulkifli dengan keluarganya sudah menyambut kami.

“Selamat datang kita semua di Pulau Kapas, Torang siap melayani..!”. Wah, pusing juga mendengarkan kalimat tersebut. Ternyata yang dimaksud “Kita”, di Sulawesi itu adalah “Anda”,dan “Torang” adalah kami. Waah, bisa slip of the tongue nih jika tidak paham.

Di pulau itu, kami sudah disediakan gazebo untuk sekeluarga, apabila ingin berisitirahat atau berganti pakaian renang serta bersantai ria. Bahkan juga disediakan rumah panggung untuk menikmati pemandangan yang semuanya bersih dari sampah plastic. What an amazing view indeed ! (sungguh pemandangan yang menakjubkan). Dengan tidak sabar, setelah memesan sarapan dan kopi juga jajanan khas daerah itu, namanya Sarimuka, yang terbuat dari jenang kelapa, rasanya manis sekali..waah, ini jajanan bisa untuk meningkatkan karir kita di kantor nih jika saya bawa ke Jawa, namanya saja Jajan Sarimuka..Maaf, bercanda, ha.ha.,ups. ✌😷

Dengan tidak sabar, Kami segera berenang dan menyelam di laut yang sangat jernih. Istri dan anak putri saya, juga tidak enggan untuk ikut serta berenang, karena tidak ada arus dan ombak yang membuat mereka takut. Sepagian sampai siang, kami menyelam untuk melihat ikan ikan warna warni di kiliauan pasir putih di air laut yang jernih itu.

Tidak ada yang mengganggu liburan ini, baik itu suara radio, Televisi, Speaker, music,,semuanya suara alam, hanya burung yang berkicau di pulau itu, juga sesekali suara mesin temple kapal nelayan di kejauhan. Wahh, saya tidak berani membayangkan, seandainya terdampar di suatu pulau yang terpencil seperti ini. Bisa mati dengan tersenyum karena kesepian dan bahagia..Ha,ha.

Tak terasa, waktu cepat berlalu, dan jam sudah menunjukan pukul 13.15., saatnya kami naik ke dermaga yang dibuat khusus untuk pengunjung, karena air laut segera pasang naik. Begitu sudah memebersihkan diri dengan air tawar di kamar mandi eksklusif yang sudah disediakan oleh keluarga pak Zulkifli selaku penjaga pulau itu. Kami hanya membayar 200 ribu Rupiah untuk jasa layanan sehari mulai dari perahu antar jemput, gazebo, mandi, rumah panggung, makanan dan kopi serta hidangan yang disediakan. Murah sekali kan ?

“Tuan Raja, silahkan datang lagi dengan keluarga untuk liburan di sini, di pulai kapas ini. Torang sarankan untuk lain kali menginap dan merasakan sensasi pada malam hari di pulau terpencil..”, Kata Pak Zul, lagi, saat kami berpamitan dan kami ucapkan terimakasih atas keramahan layanannya di pulau Kapas tersebut.

Pulau Kapas, Tunggu kedatangan kami lagi ya..!

Pulau Kapas,Tolitoli,SulTeng. 21012020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Pernah ke Palu, tp blm sampai ke toli2Indah betul pak.. Sm persis kayak di Nias, tp di Nias laut berombak..

01 Feb
Balas

saya pingin ke Nias..ada pantai seperti itukah? waah..rugi..sampai Palu blm lihat tolitoli niih..makasih ya..salam

02 Feb

Nias tak kalah dengan Bali pak.. Apalagi tureloto, pesona pabtai yang batu karangnya naek semua setelah terjadi gempa. Iya, sayang x ga ke toli2, soalnya dh ketentuan dr panitia pusat pak.. Jd cm sampai donggala saja. Mudah2an ada rezeki menikmati pantai toli2.. Aamiiin

03 Feb

Subhanallah ... indahnya ... Luar biasa menakjubkan.

21 Jan
Balas

trimakasih bu..

22 Jan

Masyaallah , maksih sharingnya Pa. Petualangan yang luar biasa. Suatu saat inshaalah ingin ke sana, jika Allah memberikan rizki dan kesempatannya..

22 Jan
Balas

inshaa Allah bu,..jangan lupa..namanya pulau kapas,..yakin..Allah Maha pemurah ,bu..

22 Jan

Terima kasih sudah memperkenalkan ke khalayak tentang Sulteng. Saya dari Palu Sulteng, salam kenal pak

22 Jan
Balas

Sama sama bu ..saya jg mengeksplore Palu pasca gempa,.di Talise juga..salam kenal bu.

23 Jan

iya bu..saya jg selalu bertakbir..AllahuAkbar..Masyaa Allah,..indah nian bumi pertiwi kita ini..hrs kita syukuri bu..salam..dan trimakasih mau membacanya.

21 Jan
Balas

Terhanyut baca ceritanya..semoga suatu saat bisa ke sana dan merasakan sensasi seperti yg diceritakan pak Eko.

22 Jan
Balas

iya,bu..mumpung liburan..siapa tahu ganti anda yg meluncur ke sana

22 Jan

Aamiin

22 Jan

Singgah juga di pantai timur, pak. Innnndaaaahh buanget pemandangannya.

22 Jan
Balas

waah...harus diplanning lagi tuhj..pantai apa namanya?

22 Jan



search

New Post