Eko Adri Wahyudiono

Saya hanyalah seorang guru biasa. Jika bukan pengajar pastilah pendidik dalam tugasnya. Bisa jadi adalah keduanya. Namun, jika bukan keduanyapun, saya pastilah ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Orang yang Mengangkat Koperku, Ternyata Professorku di Jepang

Orang yang Mengangkat Koperku, Ternyata Professorku di Jepang

Orang yang Mengangkat Koperku, Ternyata Professorku di Jepang

Melihat judul di atas, aku yakin anda semua pasti heran, kenapa seorang professor kok mau maunya dan bersedia mengangkat koperku sebagai seorang mahasiswa asing di Jepang ?. Jangankan anda, aku sendiri juga tidak mengira hal itu terjadi. Karena, saat kejadian itu terjadi, sama sekali tidak ada terlintas bahwa dia seorang Professor di kampus Universitas Nagasaki.

Pada akhir bulan September, Sesaat setelah pesawat ANA ( All Nippon Airlines) yang membawaku dari bandara Narita mendarat di bandara domestik Nagasaki di Pulau Kyushu Jepang, ( Sebagai catatan, Jepang mempunyai 4 pulau besar utama dan 1 Kepulauan Okinawa). Empat pulau utama dari utara adalah Hokkaido, Honshu, Shikoku dan Kyushu setelah itu ke selatan ada Okinawa di mana di Pulau Okinawa ini jatuh ke tangan Sekutu pada Perang dunia ke 2, secara otomatis, kekuatan Negara Jepang melemah hingga menyerah tanpa syarat ke pihak Sekutu, dan sampai sekarang di pulau ini masih dijadikan Pangkalan militer terbesar Amerika Serikat karena memenangkan perang, dan Jepang harus tunduk pada penyerahannya dari tahun 1945 sampai dengan sekarang, aku segera masuk ke ruang kedatangan (Arrival) di Bandara Nagasaki dan wuzzz. angin dingin musim gugur langsung menerpa wajahku,dan seketika gigiku terasa linu.

Biar lebih cepat, segera kukumpulkan koper koperku dan menyiapkan dokumen di imigrasi bandara dan pada waktu keluar bandara. Nah,setelah itu. aku tidak tahu apa yang harus dilakukan, karena saat itu sebagai Mahasiswa asing baru yang sendirian di Negeri jepang, dan parahnya belum bisa berbahasa Jepang sama sekali. Aduuh, parah banget deh rasanya saat itu. Sejurus kemudian dengan memandang sekeliling, tiba tiba aku menangkap gerakan seseorang yang melambaikan tangan dan membawa papan nama kertas dengan namaku terulis di situ. Tiba tiba, orang laki laki yang sedikit agak gemuk, dengan wajah yang ramah serta berkacamata minus tebal, memanggil manggil namaku berulang ulang dan reflex aku segera menoleh dan menuju ke arah beliau.

“Indonesia no Eko san, desu ka ?. ( Apakah anda tuan Eko dari Indonesia.”, Tanyanya padaku. Dengan sedikit ragu yang aku tidak paham dia bertanya apa,namun yang pasti aku hanya mendengar ada nama “Eko” dan kata “Indonesia” yang orang tersebut ucapkan, segera kuanggukkan kepalaku dan mengatakan “Hai..!”, (Iya) pada beliau. Kemudian, sekali lagi beliau berkata padaku dengan kalimat yang agak panjang sedikit dan membuat kepala agak pening sehabis perjalanan dari Bandara Narita, Tokyo ke Nagasaki karena aku sama sekali tidak bisa bahasa Jepang.

“Irashaimase,..Hajimemashite, watashi wa Tomoki Okumura desu !, Yoroushiku onegaishimasu ..! (Selamat datang, perkenalkan, nama saya Tomoki Okumura. Saya senang bertemu anda.), dengan membungkukkan badan ke arahku, otomatis, akupun mengikuti gerakan untuk membungkuk pula sambil tidak berkata apa apa. aku berfikir saat itu, mau bilang apa juga, bisa salah dan malah runyam nanti.

Selanjutnya Bapak Tomoki Okumura , mengajakku untuk bertemu dengan 4 orang mahasiswa asing. Mereka mahasiswa dari Philipina, namanya Bong, yang dari Rusia, cowok, namanya Dimitri, sedangkan yang dari Senegal ,Negara di Afrika tengah, namanya Ahmadi Dieng dan yang terakhir ,cewek, dari Norwegia namanya Inggrid. Senangnya saya, karena kami semua bisa berkenalan dan menggunakan bahasa Inggris, akhirnya kami bisa berkomunikasi dengan akrab. Untuk beberapa waktu, saat kami berdiskusi, tiba tiba aku melihat bapakTomoki Okumura mengangkat koper koperku, dan juga tas ranselku dan saat aku berusaha mencegahnya beliau menolak dan berkata, :”Dai jobu, ..dai jobu..! !”( tidak apa apa,..tidak apa apa),. padaku.

Akhirnya aku biarkan saja, aah, paling bapak ini pegawai kampus Univeristas Nagasaki atau sopir kampus yang disuruh menjemputku di bandara. Ya sudah jika begitu, toh dia dibayar untuk hal itu.

Selama perjalanan ke Kampusku di pusat Kota Nagasaki, kami berdiskusi dalam bahasa Inggris dengan beberapa mahasiswa asing di mobil yang membawa kami. Jika tidak salah, disopiri oleh bapak Tanaka. Kami berkenalan sebelum kami masuk ke dalam mobil yang membawa kami ke kampus. Selama perjalanan, aku amati, bapak Tanaka dan bapak Okumura, sama sekali tidak bicara. Aku bertanya Tanya dalam hati, apakah tipikal orang Jepang semuanya seperti itu ya ?. Hanya aku yang mengamati hal. Justru yang ramai dan bising adalah 4 mahasiswa asing yang asyik berkenalan lebih dalam satu sama lain. Terasa bising juga sih oleh suara mereka.

Begitu tiba di kampus Universitas Nagasaki, kami langsung diterima di kantor pusat mahasiswa asing (Ryugakusei Senta) untuk melengkapi semua dokumen sebagai mahasiswa, termasuk juga jadwal orientasi sebagai mahasiswa baru dan juga untuk membuka rekening bank. Kalau tidak salah, aku mendapatkan 2 rekening Bank, yang pertama adalah 18 Bank (Juhachi Ginko) dan Tokyo Mitsubushi Bank. Wow, bahkan saat itu segera diberi kartu ATM, kurang keren gimana. Disitu ditulis, bahwa setiap bulan, aku menerima beasiswa Monbukagakuso sebesar 185.500 Yen, sekitar 18 Juta Rupiah, dan sudah bebas kuliah. Bayangkan, seumur umur menerima uang segitu setiap bulan, wah, coba jika gaji guru segitu di Indonesia, bisa punya istri lebih dari satu tuh..ups. Sorry, just kidding.

Begitu urusan dokumen sudah selesai, Kami seluruh mahasiswa asing berpencar ke asrama kami dengan tempat yang berbeda. Mereka berempat ke Asrama mahasiswa Sakamoto, sedangkan aku sendiri ke asrama mahasiswa Nishimachi.

Pak Okumura mengantarku ke asrama yang kurang 15 menit dengan mobil, nah sekali lagi, beliau yang mengangkat semua koperku dan memasukkan di kamar 108 di asrama mahasiswa Nishimachi Kokusaiko Ryu Kaikan ( Asrama mahasiswa Asing di Nishimachi). Aku sama sekali tidak boleh membantunya, hanya disuruh melihat saja. Setelah menerangkan fungsi semua tombol di kamarku, termasuk di Toilet yang canggih dalam bahasa Inggris yang fasih. ,.Lhoh, tadi kok sama sekali tidak berbahasa Inggris sewaktu di bandara Nagasaki tadi pagi?, heranku. Kenapa begitu ?. di akhir studiku, baru aku tahu dan terjawab rasa penasaranku saat baru datang ke Jepang, jika rasa nasionalisme orang jepang sangatlah tinggi terhadap bahasa dan budaya mereka sendiri, meskipun mereka menguasai dan fasih bahasa asing lainnya seperti Inggris, Jerman atau bahasa apa saja. Mereka lebih suka memakai bahasa Jepang..Wow..keren , kan !.

Begitu perkuliahan dimulai, dan pada suatu hari pada suatu jadwal mata kuliah, aku malu dan kaget setengah mati, karena yang mengajar di kelasku adalah bapak Tomoki okumura Ph.D. ...Alamak,.. beliau ternyata seorang Doktor, man..Doktor…lha aku, ..hadeeh, orang yang aku kira hanya staf kantor ternyata dosen..hadeeh malu pada diriku sendiri daah, yang memandang rendah orang lain. Namun beliau biasa saja denganku dan selalu bertegur sapa dengan sangat ramah.

Dari sini, aku mendapat pembelajaran, bahwa totalitas orang Jepang dalam menjalankan tugas yang kita anggap hina, ternyata merupakan suatu kehormatan bagi mereka untuk menjalankan dengan baik tidak peduli jabatan atau pangkat anda apa. Bahkan, apabila pekerjaan yang diberikan tidak tuntas atau terselesaikan, mereka akan merasa malu, dan bisa jadi mereka merasa lebih baik bunuh diri dengan hara-kiri, yaitu menusuk pisau ke dalam perutnya sendiri sampai meninggal.

Waah, segitunya..,coba di kita, para bapak atau ibu guru kita bisa habis bunuh diri nih, karena banyak perkerjaan yang tidak tuntas. Bagaimana dengan anda sendiri, pilih hara-kiri atau huru hara ?

Nishimachi kaikan, Nagasaki 23012020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Manteeebbb Pak EkoEh, harakiri? harom! hehehe...

24 Jan
Balas

iya,bu..saya milih harakanan saja..

24 Jan

Ngonooo pilihan kok fak inuk kabeh,,, piye eh,,

23 Jan
Balas

maaf,fak inuk. itu apa? belum paham..

23 Jan

f dan g sebelahan persis pak Eko, harusnya gak inuk. Entah typo ato kena virus beberapa kali saya alami seperti ketik sekali tapi muncul dua kali. Sering terjadi juga di fille words saya.

25 Jan

Pembelajaran yang luar biasa. Memang masih jarang kita temui hal seperti ini.

24 Jan
Balas

iya bu..itu saya pertama..jd terinsprasi....trimakasih,bu

24 Jan

Jiwa.melayani orang jepang luar biasa ya Pak

23 Jan
Balas

yaah,.itulah bu saya harus banyak belajar..biar ikhlas..

23 Jan

Keren pak, banyak pembelajarannya, ...Terkadang kita disini, malu melakukan sebuah pekerjaan yang dianggap hina, Padahal mana ada pekerjaan yg hina, asalkan halal dan ikhlas. Tris pak

24 Jan
Balas

Keren pak, banyak pembelajarannya, ...Terkadang kita disini, malu melakukan sebuah pekerjaan yang dianggap hina, Padahal mana ada pekerjaan yg hina, asalkan halal dan ikhlas. Tris pak

24 Jan
Balas

iya betull...itu apa budaya kita ya?..

25 Jan

Pengalaman adalah guru yang paling berharga ya Pak. Terimakasih sudah berbagi pengalamannya. Siapa tahu suatu saat kitakita dapat tugas belajar juga ke Jepang. Hehehe berharap. Horas Pak, salam literasi.

24 Jan
Balas

iya,.kata orang bijak pengalaman adalah guru yg terbaik niih..inshaa Allah,..kita sama sama ke Jepang,Pak..salam..Horass

24 Jan

Inspiratif dan banyak pembelajaran ya, Pa. Terima kasih. Nah 2 option dari Baoa itu saya tidak pilih ya...hehe

24 Jan
Balas

makasih ya...gak milih gak papa dr option itu..

24 Jan

Inspiratif

24 Jan
Balas

trimakasih ya..

24 Jan

Nambah bojone wi... Sing kudu hara kiri po hara kanan?

25 Jan
Balas

ha.ha..huru hara maah..itu

25 Jan

Keren pak...

23 Jan
Balas

arigatou,sensei

23 Jan

Tulisan yang renyah. Aku suka detailnya. Ada totalitas, dedikasi tinggi yang patut kita teladani. Semoga pendidikan di tanah air ke depan lebih maju.

26 Jan
Balas

inshaa Allah..dgn kerja keras,komitmen , jujur dan ikhlas..pendidikan kita bisa lebihbhebat pak..

30 Jan

Keren bapak

24 Jan
Balas

Trimakasih pak..

25 Jan

Tulisannya renyah, keren, like it. Mantul Pak Ekoooo

23 Jan
Balas

trimakasih bu,.mohon bimbingannya ya,..biar bisa seperti anda yg lebih keren tuh.

23 Jan

Waduh gak kebalik tuh Pak, saya ini penulis pemula yang amatiran banget, saya justru belajar dari Bapak

23 Jan

lhah sama deh bu..sama sama pemula niih

23 Jan

Bapak pemula yang profesional, saya pemula amatir, hehe

23 Jan

ha.ha..bisa aja ibu ini..

24 Jan

Terkadang kita terkicoh pak, akan penampialn seseorang. Padahal kita tidak tahu aslinya bagaimana.Kita harus banyak belajar karakter kepada orang orang Jepang.Mantap pak...

24 Jan
Balas

ya..kita belajar dr karakter yg baik baik saja dr mereka,karena di dunia ini pasti ada sisi lainnya juga sih..tetap semangat..

24 Jan

Masyaa allah, cerita yang sangat menginspirasi pak..smoga sy bisa mengikuti jejak sang profesor

24 Jan
Balas

Masyaa allah, cerita yang sangat menginspirasi pak..smoga sy bisa mengikuti jejak sang profesor

24 Jan
Balas

aamiin ya rabb..,YAKIN saja derhh..

25 Jan

Tapi kalau hara kiri juga jatohnya dosa pa. Lebih baik taubat perbaiki diri semoga bisa jadi guru atau orang yang lebih baik lagi kan ya pa?Alhamdulillah dapat pencerahan dari tulisannya. Low profile itu tidak membuat kita rendah di mata orang tapi justru menjadi teladan yang indah

23 Jan
Balas

aamiin,makasih bu..itu pembelajaran utk saya biar menghargai irang lain apapun pekerjaannya....dan jangan bunuh diri daah.

23 Jan

Siiip

23 Jan
Balas

Dan hasil karakter yang demikian tentu tidak muncul dengan seketika kan pak.Ada proses dari sejenak dini yang mereka pelajari dan dilatihkan sehingga menjadi kebiasaan yg baik dan dilakukan dengan alamiah seharihari.Salah satunya dari literatur yang saya baca dari kecil mereka terlatih origami sehingga tertempa 10 karakter yang baik. He he he saya promosi origami. Pak Eko promosiin poligami. hihihi canda ya pak. Soalnya ditulisannya origami enggak disinggung sih. Dan ada nilai nilai budaya mereka yang mendukung memiliki karakter itu

24 Jan
Balas

betul bu Nanny,..semua melatih kesabaran,keiklhasan dan melayani,.jadi saat kita dihadapkan pada mereka,..ego kita yg muncul,setelah itu baru malu.ayo dijadikan kebiasaan..ups.saya jg belajar origami,tp yg sederhana lhoh.mjg ikebana..merangkai bunga..makanya saya jd kemayu..

24 Jan

Saya pernah baca buku tentang budaya dan karakter orang Jepang dalam buku PEDANG SAMURAI dan BUNGA SERUNI (Ruth Benedict)

24 Jan
Balas

nah,..bagus kan? tp jg ada karakter yg jelek jg siih..jd jangan diambil yg itu

25 Jan

Keren kisahnya mas Eko...Sukses selalu..

24 Jan
Balas

aaiin..trimakasih jika suka ya..salam..

24 Jan

Keren pak bisa kuliah ke jepang.kasih tips dong pak biar bisa seperti bapak

24 Jan
Balas

haduuh..gak ada tips apa apa tuuh..hanya lulus tes tulis,paper,interview..ya cuman itu..eh iya..DOA..

25 Jan

Membaca sambil belajar bahasa Jepang, he ... he ...Harakiri? No! Huru hara juga no!Pilih menyelesaikan tugas saja. Mantul Pak!

24 Jan
Balas

ha.ha.msudah,..jangan hara kiri..tuntasin tugas aja deeh

25 Jan

Luar biasa yach orang Jepang, pantas jadi bangsa yang maju. Melayani dan komitmen dengan tugas. Izin share pak!

24 Jan
Balas

Trimakasih pak,apresiasinya..silahkan saja pak jika dirasa bermanfaat salam hormat

25 Jan

Sejak saya agak aktif di FB MGI salah satu yang menginspirasi adalah Pak Eko. Terimakasih ilmu dan inspirasinya, Pak.

24 Jan
Balas

Alhamdulillah,..waah brrlebihan nih..padahal aslinya, saya merusaha mendapatkan inspirasi dari teman2, salah satunya,..anda tuhh..swear..

24 Jan

Serupa tapi tak sama ini cerita pak, kalau saya yang membawakan koper saya ternyata master trainer yang mentorin saya, saya pikir waktu itu dia panitia acara ,

24 Jan
Balas

ha.ha..naah..ada temannya nih saya..gak jd terlalu sesak dada ini...waah keren kan ?

24 Jan

Tapi saat master trainer itu, tampil aduhh malunya pak, mau di coba angkat menjadi sebuah cerita belum ada keberanian hebhehe

24 Jan
Balas

owalah..nunggu apa juga..semua hal itu sulitnya hanya pada saat memulai saja selanjutnya jadi mudah deh..percayalah..mulai sajalah..

24 Jan

Bismillah..akan saya coba pak, terima kasih untuk suportnya

24 Jan
Balas

sama sama ibu..semangat

24 Jan

Maasyaallah,,,,keren sekali ceritanya.....Izin share ya pakkkDi tunggu cerita selanjutnya....

24 Jan
Balas

Silahkan bu..jika dirasa bermanfaat ya..salam

24 Jan

Menuangkan suara fikir dan hati, mgkn bisa dan tdk begitu sulit, namun perasaan dan fikiran yg menyatakan memiliki maknakah goresan yg kurangkai, itu yg membelenggu, dan ingin meruntuhkannya selalu ragu, ajari aku utk memecahkannya Pak Wahyu, agarku mdptkan ilham dari mutiara kalimat2mu.

29 Jan
Balas

waduuh..kalimatnya,amboii..sastra tinghi banget itu.. saya hanya menulis saja ini..gak mikir maknanya kemana..ya menurut sudut pandang pikiran saya sendiri..gitu..

29 Jan



search

New Post