Beberapa hari lalu,pakar gurusioner di group ini, Leck Murman, membagikan artikel tentang guru favorit,dan jika anda tergelitik untuk mengklik dalam link profile dari FB guru yang disediakan tersebut,anda akan terkejut,karena clickbait nya beliau mengena dan anda akan heran,bahwa link profile FB tersebut yg anonimous meluncur ke beranda FB anda sendiri.

Untuk beberapa saat,anda akan tertegun bahwa yg dimaksud guru favorit atau gurusioner itu adalah diri sendiri anda,namun beberapa saat kemudian pikiran anda memanipulasi kebanggaan anda menjadikan suatu pemikiran Apakah iya dalam hal ini-Kita atau Saya pribadi-pantas disebut guru favorit bagi murid anda ?,.jika IYA,parameternya apa?

Apa karena kita sabar? Karena kita murah dalam memberi nilai? Atau karena penampilan fisik kita yang modis dengan aksesoris tas sepatu,handphone kita yg berbrand ?. Bisa jadi karena kita akrab dengan anak didik?. Dan lainnya. Untuk itu, mari kita renungkan bersama. Bisa saja ada satu alasan yg sesuai dengan kriteria yg saya sebutkan diatas terhadap anda sebagai guru favorit atau gurusioner bagi siswa anda.

Beberapa tahun yang lalu,sering kita dengar istilah atau predikat bahwa guru itu ini adalah guru teladan, guru idola, guru favorit, guru prestasi, dan seterusnya. Ada yang predikat tersebut diperoleh dengan tahapan seleksi tulis dan lisan,bisa juga karena sebutan,..aah,beliau guru idola murid,atau karena polling dari anak didik. Itu semua adalah pujian,jika ada guru yang tidak mendapatkan salah satu predikat itu,bisa jadi itu adalah ujian (meminjam istilah rekan di group media guru Indonesia). Terlepas dari predikat itu semua,tugas guru yang berpredikat profesional adalah :

1. Merencanakan Pengajaran.

2. Melaksanakan Pengajaran.

3. Mengevaluasi hasil pengajaran.

Dan sekarang bandingkan bila anda berpredikat guru teladan, guru berprestasi, guru idola, guru favorit dan lain lainnya. Itu semua akan semakin sulit didefinisikan, apakah anda siap untuk diuji kompetensi pada semua aspek pedagogiek,profesional,pribadi dan sosial anda?. Ataukah cukup dipolling saja? Atau kita merasa Ge Er saja dengan mengatakan saya guru idola atau favorit?.

Jika iya begitu favoritnya anda di mata anak didik,coba sebagai guru,masuklah kedalam kelas anda,dan katakan : "Anak anak,saya minta maaf,mulai besuk senin,saya tidak bisa mengajar kamu semua selama 1 minggu karena saya mengikuti workshop penulisan buku untuk guru di Jakarta ".

Setelah itu,amati reaksi anak didik anda apakah mereka kegirangan,dengan senyum di bibir mereka,dan ada yang berani berguman "iyeesss:,..?. Atau mereka diam membisu dengan mimik yang sedih karena tidak bertemu anda selama 1 minggu?. Dengan memperhatikan respon mereka

,masihkah anda berani dan jujur pada diri sendiri untuk mengatakan :"Saya lho guru idola atau saya ini guru favorit.",. Meskipun hanya diucapkan dalam hati. ✌👏💪⚘

Hanoi, 12-08-2019