Pernah kah Anda mencermati setiap menonton film, sinetron atau membaca novel, cerpen dan cerber?  Terkadang kita akan menemukan tulisan Based on True Story (Berdasarkan kisah nyata) atau Inspired by True Story (Terinspirasi dari kisah nyata). Itu artinya, kisah dalam cerita, baik dalam film atau buku cerita itu akan didasarkan pada kedua hal tersebut.

Jika kita ingat film tentang Titanic, Anda bisa menebak, bahwa itu pasti lah Inspired by True Story. Memang cerita akan proses tenggelam itu ada dalam sejarah kehidupan manusia, namun kisah pemeran utama Jack yang diperankan oleh Leonardo DiCaprio dan Rose, oleh Kate Winslet dalam film itu hanyalah imajinasi dari penulis naskah yang dikembangkan oleh sutradara.

Konflik para tokoh yang dibangun dalam film itu tidak lah ada. Semua itu hanya untuk mendramatisasi konflik jalannya cerita. Sedangkan, bagaimana kapal itu menabrak gunung es (Iceberg) sampai pecah dan tenggelam, semua itu digambarkan secara nyata karena memang benar adanya.

Coba saja tengok film tanah air, “Serangan Fajar”. Film yang berkisah tentang perebutan kota Yogyakarta selama 6 jam oleh tentara Indonesia pada saat agresi militer Belanda, aksi yang untuk membuktikan pada dunia bahwa Pemerintah Indonesia sudah ada dan berdaulat. Serangan ke kota Yogyakarta yang diinisiasi oleh Sultan Hamengku Buwana IX, dan dijalankan oleh Letkol. Soeharto, yang diperankan aktor senior Kaharrudin Syah menjadikan sebuah film heroik yang apik.

Nah, dalam film itu ada tokoh anak kecil yang bernama Temon  (Dani Marsuni) dan tinggal bersama neneknya, Suparmi sebagai tokoh dalam film itu. Artinya, film itu juga dimasukkan dalam cerita “Inspired by True Story”.

Bagaimana dengan Based On True Story?

Pada kasus cerita yang berdasarkan kisah nyata, para penulis cerita dan pembuat naskah film, tidak boleh keluar dari jalan cerita, tempat, nama tokoh, konflik, kejadian, waktu dan lainnya. Satu cerita yang Based on True Story adalah Film bergenre musik. Lihat saja film Bohemian Rhapsody. Film yang berkisah penyanyi legendaris group musik QUEEN, yaitu Freddy Mercury.

Juga, jika Anda suka genre perang, Tonton saja BAND OF BROTHERS. Semua digarap persis sama dengan peristiwa yang telah terjadi pada saat perebutan negara Eropa oleh sekutu pada perang dunia kedua. Penulis tidak bisa sesuka hati membuatnya menjadi happy ending atau sad ending. Ending cerita harus digambarkan sesuai dengan fakta yang ada dalam perang itu.

Oleh karena itu, dalam menuangkan cerita yang berdasarkan kisah nyata, penulis harus menggali data dari para nara sumber yang nyata, tokoh pelaku, dokumen yang mendukung dan dibandingkan juga dari sisi pelaku lain yang juga hadir dalam peristiwa itu. Sangatlah fatal apabila cerita itu tidak sesuai data. Apalagi jika kisah itu mengandung unsur sejarah,  akan membahayakan keabsahan isi cerita atau jalannya sejarah. 

Rasanya sungguh nyaman sebagai penulis bila membuat cerita fiksi yang berdasarkan imajinasi. Kita mau membuatnya berakhir dengan happy ending atau sad ending, juga karakter para tokohnya serta setting tempatnya, itu semua terserah kita. Konflik juga kita bisa rangkai sendiri suka-suka.

Sebagai penulis, Anda tinggal memilih dalam membuat cerita. Yang pertama membuat cerita dan mengalir seperti jalannya kehidupan ini atau membuat kehidupan ini berjalan seperti dalam cerita fiksi? Yang pasti, hal akan berbeda hanya pada ending ceritanya saja nanti.

Salam